Kain ihram merupakan pakaian wajib bagi setiap muslim yang akan berangkat haji atau umroh. Itulah mengapa disebut kain ihram, karena fungsinya yang sebagai pakaian untuk ihram.
Lalu apa arti dari ihram itu? Ihram adalah keadaan seseorang yang telah berniat melaksanakan haji atau umroh. Orang yang ihrom ini disebut sebagai ‘muhrim’.
Ada pun kata yang sering kita dengar dan salah arti yaitu antara muhrim dan mahram. Perlu diketahui bahwa kedua kata itu sangat berbeda arti. Mahram adalah orang yang haram untuk dinikahi, sedangkan arti muhrim yaitu apa yang sudah saya jelaskan tadi.
Ini hanya sisipan agar kita tak salah arti lagi jika ingin menyebutkan kata muhrim atau mahram, karena pada dasarnya mereka memang berbeda.
Sekarang kita kembali lagi pada ihram. Pakaian ihrom untuk laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda.
Untuk laki-laki, terdapat dua lembar kain berwarna putih yang tidak dijahit. Sedangkan perempuan menggunakan pakaian yang disyariatkan, menutup seluruh tubuh kecuali badan dan telapak tangan.
Bagi para jamaah yang baru pertama kali melaksanakan haji atau umroh, pasti bingung bagaimana cara memakai kain ihram ini. Terutama kain ihram untuk laki-laki yang tak terdapat jahitan sama sekali.
Untuk itu, saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan baju ihrom ini baik laki-laki maupun perempuan.
Cara memakai kain ihram laki-laki
Seperti yang dijelaskan tadi, pria memiliki dua lembar kain ihram. Fungsinya yaitu untuk menutupi bagian atas dan bawah. Sebelum memakai kain ihram disunahkan untuk berwudhu terlebih dahulu.
Jemaah laki-laki tidak diperkenankan menggunakan celana, pakaian dalam, baju, penutup kepala, maupun alas kaki yang menutup mata kaki. Berikut gambar dan langkah-langkahnya :
Bagian bawah
- Pilih kain yang lebih panjang dan tebal untuk digunakan sebagai sarung dibagian bawah. Bentangkan kain di belakang badan di bawah ketiak kemudian tutup bagian depan dengan melipat salah satu sisi.
- Gunakan salah satu tangan untuk menahan kain di depan ketiak, kemudian tutup satu sisi yang lain.
- Ujung kain ihram yang disatukan dilipat ke dalam agar tampak rapi seperti mengenakan sarung.
- Pakaikan sabuk khusus supaya ikatan menjadi kencang dan tidal melorot saat berjalan.
Bagian atas
- Ambil kain ihram lalu bentangkan kain di belakang badan dengan posisi miring (tangan kiri diatas), seperti pada gambar.
- Lipat bagian kiri untuk menutupi bagian dada dengan mengikuti alur menuju bawah ketiak tangan kanan, kemudian sisipkan kain pada bawah kain sebelah kanan.
- Tarik kain sebelah kanan ke atas pundak kiri, sampirkan, lalu gulung ke dalam agar kain terkunci.
Hal yang perlu diperhatikan
Adapun hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kain ihrom :
- Tutup aurat = aurat pria adalah pusar hingga bawah lutut
- Tidak melebihi mata kaki ketika menggunakan kain ihram bagian bawah = Selain supaya tidak mengepel dan terinjak jamaah lain, memakai pakaian di atas mata kaki juga merupakan sunah Rasulullah saw.
- Tidak terlalu ketat = Gunakan kain ihram selayaknya menggunakan sarung, perhatikan kelonggaran agar mudah untuk berjalan.
Sebenarnya tak ada aturan khusus cara memakai kain ikhram, hanya perlu perhatian hal-hal diatas saja. Untuk atasan yaitu membuka pundak bagian kanan yang sudah dicontohkan tadi hanya wajib dipakai saat tawaf saja.
Cara memakai kain ihram perempuan
Untuk wanita, pakaian ihram yang digunakan lebih bebas, yang terpenting pakaian itu menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Kemudian dianjurkan menggunakan pakaian berwarna putih.
Lengan baju mestinya mencapai pergelangan tangan, kerudung yang digunakan juga merupakan kerudung panjang yang menutupi dada.
Untuk bawahan menggunakan rok atau celana lebar yang mencapai tumit. Kemudian pada bagian kaki, pakailah kaos kaki dan sepatu yang tak bertumit.
Larangan saat berihram
Setelah mengetahui cara pakai kain ihram, ada baiknya kita ketahui juga apa saja yang tidak boleh dilakukan saat memakai kain ini.
Karena jika sudah niat, harus disertai oleh tindakan. Salah satunya adalah dengan menjauhi larangan-larangan berikut.
- Membunuh binatang = Tak terkecuali nyamuk dan lalat yang biasa kita bunuh, saat berihram, membunuh binatang haram hukumnya.
- Berkata kotor, bertengkar, dan mencaci maki = Ini memang pada dasarnya tidak boleh dilakukan meski pun di luar berihram.
- Menikah atau menikahkan = Dilarang menikah saat haji dan umroh, atau menikahkan dalam arti melamar seseorang.
- Berhubungan suami istri = Bagi pasangan yang berhaji atau berumroh bersama juga dilarang untuk melakukan hubungan suami istri.
- Memotong kuku dan rambut = Rambut yang dimaksud adalah seluruh rambut yang ada pada badan.
- Menutup wajah dan memakai sarung tangan bagi perempuan = Terkecuali ada lelaki bukan mahram yang lewat dihadapannya.
- Memakai pakaian berjahit yang menampakkan bentuk lekuk tubuh bagi laki-laki = Seperti baju, celana dan sepatu.
Perlu diketahui apabila jamaah melanggar apa yang dilarang seperti yang sudah disebutkan diatas, maka jamaah diwajibkan membayar dam atau denda sesuai yang sudah ditetapkan.
Demikian beberapa penjelasan tentang cara memakai kain ihram yang dapat saya sampaikan. Untuk praktek yang lebih lengkap dan jelas akan dijelaskan pada saat manasik.
Semoga artikel ini bermanfaat. Dan semoga perjalanan anda ke tanah suci diberikan kelancaran serta mendapat berkah di dalamnya. Terimakasih, dan jangan lupa oleh-olehnya!