Magang… Apa yang terlintas dipikiran kalian kalau dengar kata magang? Kalau menurutku sih magang itu sama seperti sekolah sekaligus kerja, kita berada diantara keduanya. Sekolah nggak, kerja juga nggak.
Kita dituntut untuk mengerjakan apa yang diperintahkan selayaknya pekerja, namun pada dasarnya kita gak dibayar selakyaknya belajar di sekolah, kalau pun iya itu hanya bonus aja buat kita.
Kita hanya dapat ilmu dari apa yang kita kerjakan itu sebagai latihan bagaimana terjun langsung ke perusahaan. Jadi yaa magang itu dimanfaatin untuk mencari ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya.
Nah, kali ini aku mau sharing nih tentang pengalaman magangku. Langsung aja deh dimulai, siapkan pop corn dan soda kalian guys..
Senangnya ada magang

Akhir bulan ditahun 2016 (bisa tebak dong bulan apa?). Yapp, yang tebak bulan desember salah! Yang benar bulan november (wleee..). Saat itu ada sebuah pengumuman yang menarik perhatianku di sekolah. Pengumuman itu berisi bahwa murid kelas 11 akan dibagi menjadi dua gelombang dan akan melaksanakan magang bulan depan.
Maksudnya gimana nih murid kok ada gelombang-gelombangnya? Jadi gini, murid satu angkatan kan banyak banget tuh, biar gak keroyokan jadi dibagi menjadi dua kelompok lah istilahnya. karena tempat magangnya juga terbatas, ya kalik satu perusahaan mau diisi sampai 10 orang, itu magang apa mau demo.
Yang gelombang satu itu akan magang diawal bulan februari, lalu yang gelombang dua akan magang beberapa bulan setelahnya (mereka magangnya saat kelas 12 nanti). Denger gitu waahh langsung pada rebutan tuh buat magang gelombang pertama.
Murid-murid kelas kami sempat berdebat saat berunding tentang siapa yang mau digelombang pertama dan kedua. Dan akhirnya ya tetap gak ada hasil haha. tak ada yang mau mengalah dan memilih yang kedua.
Nah, ternyata beberapa hari setelahnya ada isu-isu gitu. Katanya khusus jurusan multimedia (karena aku jurusan multimedia) magangnya jadi satu gelombang. pada seneng dong pastinya, kami gak perlu pusing-pusing lagi rebutan gelombang satu.
Tapi, sayangnya kabar itu cuma HOAX! Kasihannyaaa, diphpin sama sekolah haha. Entah siapa yang nyebarin isu itu, atau mungkin rencananya memang mau dibuat gitu tapi gak jadi.
Namun pada akhirnya setelah gak jadi itu, ada juga yang mau magang digelombang dua. Masalah gelombang selesai nih, sekarang waktunya menentukan tempat untuk kami magang.
Menentukan tempat magang

Awalnya, aku janjian dengan temanku mau magang di Jakarta. Biar bisa sekalian jalan-jalan gitu (jadi semangatnya bukan buat magang tapi buat jalan-jalan hehe..). Orang tua kami pun telah menyutujui kami untuk magang di Jakarta, maunya sih di Net TV, tapi pilihan untuk magang di Jakarta gak ada, jadi kalau mau di sana harus kasih surat permintaan sendiri.
Setelah dipikir-pikir, Jakarta tu kan mahal yak, jauh juga (aku di Semarang kalau penasaran). Ongkos dan biaya makan bakal habis banyak kalau aku magang di sana. belum lagi nafsu untuk jalan-jalannya.
Yogjakarta juga sebenarnya menjadi pilihan kami untuk magang di sana. “Jogja aja gimana?” kata temanku. Aku beripikir tempatnya tak terlalu dekat, jauh juga gak terlalu. Biaya makan dan tempat tinggal pun oke.
Sebenarnya yang aku mau cuma magangnya di luar kota, pokoknya gitu. Tapi jangan terlalu deket juga. Biar bisa mandiri pikirku, temanku juga berpikir sama.
Akhirnya setelah berunding dengan orang tua kami, kami memutuskan untuk magang disana. Orang tuaku juga lebih setuju kalau aku magang di Jogja dari pada di Jakarta.
Terpilihlah salah satu tempat di Jogja untuk kami magang. Tempat itu adalah disalah satu kampus daerah Bantul Jogjakarta. Kami magang di TV Kampus gampangnya, gedung Fakultas Ilmu Komunikasi, tepatnya di dalam lab ilmu komunikasi.
Muter-muter cari kos

Semua urusan sudah clear, leganya.. Gak sabar nih ingin cepat-cepat ke Jogja. Ada 4 orang yang akan magang ditempat yang sama denganku. Tinggal tunggu waktunya datang yuhuuu..
Rencananya kami akan magang diawal bulan februari. Sekitar tanggal 2 kalau gak salah. Tiap harinya ngeliatin tanggal tuh saking gak sabarnya haha (gak selebay itu juga sih).
Kira-kira H-seminggu atau tiga hari gitu, karena Jogja itu dekat, aku dan temanku bersama orang tua kami melakukan survei ke sana untuk melihat tempat kami magang dan mencari kos-kosan dekat situ.
Kami menuju ke sana dengan menggunakan 2 mobil, konvoi gitu. Aku berangkat pukul 7 kemudian menunggu temanku datang didekat jalan menuju tol. Setelah beberapa menit temanku akhirnya menghampiriku, dan perjalanan pun dimulai.
Sesampainya di Jogja, kami langsung menuju ke universitas tempat kami akan magang. Sebelumnya kami sempat tanya-tanya kakak kelas yang sebelumnya magang di situ juga, supaya tau tempat magang persisnya dimana.
Kami sempat naik turun tangga karena bingung ruangannya dimana, melewati ribuan orang yang duduk di tangga menghalangi jalan kami. Duhh malunya..
Tak lama setelah melewati rintangan yang menghadang (lebay amat sih). Kami akhirnya menemukan ruangan yang kami tuju. Bertemulah kami dengan pembimbing yang akan membimbing kami selama magang di sana.
Setelah ngobrol banyak dan sudah puas tanya-tanya (ngerepotin sih sebenernya hehe..), kami pun turun dan menghampiri orang tua kami. Kami berniat mencari makan karena lapar.
Langsung aja deh ke saat-saat menegangkan (bukan), maksudnya saat-saat susahnya nyari kos. Jadi, setelah perut kenyang kita langsung cuss nyari kos. Sebenernya gak susah-susah banget sih nyarinya.
Karena itu adalah universitas swasta jadi kos-kosan daerah situ mahal-mahal. kami sempat tanya-tanya ke lima sampai enam kos kalau gak salah, sampai akhirnya menemukan satu yang tepat.
Ceritanya kan kami parkir nih disalah satu gang dekat kampus sana, setelah parkir kami jalan untuk mencari kos. Kenapa jalan? Ya karena ribet dong kalau harus muter-muter di gang pake mobil, bayangin aja.
Pokoknya banyak deh alasannya kenapa gak cocok. Ada yang kemahalan, ada yang gak layak ditinggali, ada juga yang harus sewa setahun, padahal kan magangnya cuma 3 bulan masa sisanya mau disedekahin gitu.
Nah, setelah capek muter muter nih (temenku aja sampai duduk dibawah gak mau nyari lagi hihi), kami akhirnya menemukan satu yang pas. Kamarnya cukup besar untuk berdua, harganya juga normal, gak terlalu mahal.
Saatnya tinggal di Jogja

Semua sudah clear, kos udah dapet, tempat juga udah survei, tinggal nunggu tanggal mainnya nih. Sambil nunggu hari itu datang, aku bersama orang tuaku membeli perlengkapan yang akan dibawa.
Hari H sudah tiba, barang-barang juga sudah rapi. waktunya berangkaaatt. Untuk keberangkatan kali ini kami jalan masing-masing (ciee pisah ya), gak konvoi lagi nih.
Sesampainya di sana kami langsung menurunkan dan merapikan barang-barang kami. kemudian hari-hariku di Jogja pun dimulai.
Esok paginya kami langsung berangkat ke kampus untuk melaksanakan hari pertama kami magang. Dihari pertama ini, seperti pada umumnya kegiatan kami hanya perkenalan, kenalan sama yang kerja disana, kenalan sama alat-alat disana juga.
Dihari pertama itu setelah kenalan, saking senangnya dengan banyaknya barang-barang baru yang belum ada di sekolah, aku langsung mengambilnya satu persatu lalu mencobanya haha.
Karena bosan akhirnya kagiatan hari itu kami isi dengan foto-foto. Mumpung ada kamera bagus yakan hihi. Lengkap dengan flash lagi, udah berasa punya studio foto sendiri.
Dihari itu aku berharap bahwa hari-hari berikutnya aku akan dapat banyak project, tapi nyatanya..
Kegiatanku saat magang

Setelah hari pertama itu ku lewati, ternyata hari berikutnya juga tak ada yang spesial menurutku. Entah aku salah pilih tempat atau gimana. Kerjaanku di sana kebanyakan hanya nonton tv dan main hp. bahkan saking gabutnya sampai sempat ngerjain orang.
Emm enaknya cerita kegiatan dulu apa kegabutanku dulu ya? Karena kegiatanku gak banyak jadi aku ceritain sekilah aja deh.
Jadi kegiatanku saat magang tak jauh dari ngambilin alat untuk mahasiswa, karena memang magang di kampus jadi ya gitu. Padahal aku dengar dari kakak kelas bilang bahwa disitu banyak kegiatan. Yahh mungkin lagi apes aja haha.
Yang paling berkesan di sana hanya saat aku dan teman-teman diajak untuk ikut shooting oleh salah satu kelompok mahasiswa sana yang mau membuat fim ke Gumuk Pasir.
Di sana aku benar-benar mendapatkan pengalaman baru, yang tadinya kalau buat film seadanya, bagi crew juga sekedarnya, yang kamera ya sutradara juga ya bantuin ngedit juga.
Tapi di situ bener-bener berasa shooting yang sesungguhnya dengan peralatan yang lebih lengkap juga. Walaupun waktu itu masa magangku udah mau selesai. Sempet nyesel juga kenapa yang bener-bener ada kegiatan malah pas udah mau selesai.
Ini cerita kegabutanku

Longgar banget nih waktuku di lab. Hari-hariku diisi dengan kegiatan seperti layaknya orang yang pengangguran. Udah sekitar sebulan kalau gak salah.
Kayaknya waktu itu diawali dengan pembicaraan tentang bbm yang udah gak jaman, karena dihpku udah gak ada aplikasi bbm kan. Nah, terus temenku kepikiran nih mau ngerjain temennya yang kalau sama laki genit katanya.
Akhirnya aku install bbm lagi dan membuat akun fake dengan foto temannya temenku, tapi namanya temenku. Mulailah kami chatingan dengan beberapa teman kami di sekolah, yang invite cwe-cwe doang tapi. Seru banget pokoknya.
Setelah bosan dengan mereka para perempuan, kami ganti akun kami dengan akun perempuan kemudian diinvitelah yang laki-laki. Sayangnya ngeprank laki-laki itu ga seseru ngeprank perempuan.
Udah segitu aja ceritaku tentang magangku saat SMK. Kalau mau tau lebih banyak boleh kok kontak terus tanya-tanya hehe..